Pura Luhur Uluwatu
Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang
berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung.Pura
yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di
atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini
merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai
penyangga dari 9 mata angin. Pura ini
pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad
ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala
aturannya.
Pura
ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang
Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan
sucinya dengan apa yang dinamakan Moksa atau
Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.[1]Pura
Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura
terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga
kesucian pura.
Pura
Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya dengan
pura induk. Pura pesanakan itu yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat,
Pura Dalem Selonding dan Pura Dalem Pangleburan. Masing-masing pura ini
mempunyai kaitan erat dengan Pura Uluwatu, terutama pada hari-hari
piodalan-nya. Piodalan di Pura Uluwatu, Pura Bajurit, Pura Pererepan dan Pura
Kulat jatuh pada Selasa Kliwon Wuku Medangsia setiap 210 hari. Manifestasi
Tuhan yang dipuja di Pura Uluwatu adalah Dewa Rudra.[2]
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pura_Luhur_Uluwatu
0 komentar:
Posting Komentar